WELCOME TO PEST-INSECT-PLANT DISEASE INFO

Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.

Monday, September 10, 2012

MONOCROTOPHOS (MONOKROTOFOS): “APAKAH MASIH LAYAK DIGUNAKAN?”


Monocrotophos adalah insektisida dan akarisida organofosfat yang bekerja secara sistemik dan kontak serta sangat beracun terhadap burung dan digunakan sebagai racun burung (Smith et al., 1993 dalam EXTOXNET, 1995) dan juga sangat beracun terhadap mamalia. Penggunaan pestisida ini telah dihentikan di Amerika Serikat tetapi secara internasional masih digunakan, terutama di Amerika Latin (EXTOXNET, 1995).
Di pertanian, monocrotophos digunakan untuk mengendalikan berbagai serangga hama pencucuk-pengisap, penggigit-pengunyah, dan penggerek cabang atau batang serta tungau laba-laba (spider mite)pada tanaman kapas, tebu, kacang tanah, tanaman hias, dan tembakau EXTOXNET, 1995).
Pestisida ini diklasifikasikan oleh EPA (US Environmental Protection Agency) sebagai insektisida dengan toksisitas kelas I - sangat beracun. Semua produk monocrotophos berlabel "bahaya" (Farm Chemicals Handbook, 1994 dalam EXTOXNET, 1995) dan tersedia dalam bentuk soluble concentrate atau ultra-low volume (EXTOXNET, 1995).
  1. IDENTITAS MONOCROTOPHOS
  2. SIFATFISIKA DAN KIMIA (FISIO-KIMIA)
  3. KLASIFIKASI BAHAYA BAGI ORGANISME
  4. SINTESIS MONOCROTOPHOS
  5. TOKSISITAS MONOCROTOPHOS
  6. PENGGUNAAN MONOKROTOS
  7. EKSPOSUR (PAPARAN) MONOCROTOPHOS
  8. DAMPAK PENGGUNAAN MONOCROTOPHOS
  9. ABSORPSI, DISTRIBUSI, EKSKRESI DAN METABOLISME PADA MAMALIA
  10. MANAJEMEN RESISTENSI
  11. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.