Sistem pencernaan serangga adalah sistem tertutup, berupa tabung tertutup yang memanjang sepanjang tubuhnya, dan disebut sebagai “alimentary canal”. Alimentary canal hanya memungkinkan makanan masuk melalui mulut, dan kemudian akan diproses saat berpindah menuju anus. Saluran pencernaan serangga memiliki bagian khusus sebagai penghancur dan penyimpanan makanan, produksi enzim dan penyerapan hara (McGavin, 2001; Triplehorn & Johnson, 2005). Pada kebanyakan serangga, alimentary canal terbagi menjadi tiga wilayah fungsional: foregut (stomodeum), midgut (mesenteron), dan hindgut (proctodeum). Selain saluran pencernaan, serangga juga memiliki pasangan kelenjar ludah (salivary glands); reservoir saliva (saliva reservoir); saluran saliva (salivary ducts); salivarium; hypopharynx (Meyer 2009).
WELCOME TO PEST-INSECT-PLANT DISEASE INFO
Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.
- Home
- Agricultural pests
- Weed photo gallery
- Natural enemies gallery
- Pesticide information
- Biological Control Site
- Informasi OPT
- IPM Images
- OPT FLORI
- OPT SAYUR
- OPT OBAT
- OPT BUAH
- Rice Knowlege Bank
- Materi Penyuluhan
- Biological Control
- PEST AND DISEASE MANAGEMENT
- Biocontrol: Natural Enemies
- Managing Insect Pest
- Insects - Mites - Disease
- InfoNet: Natural Enemies
- Integrated Pest Management
- MITALOM.COM
Friday, March 04, 2011
ALIMENTARY CANAL
TETRIGIDAE DAN TETTIGONIIDAE
Yos F. da Lopes
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering (MPLK) Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Jl. Adisucipto Penfui P. O. Box. 1152 Kupang 85011 - Nusa Tenggara Timur
Tetrigidae dan Tettigoniidae adalah dua family dari family-famili yang masuk dalam ordo Orthoptera. Perbedaan antara Tetrigidae dan Tettigoniidae terletak pada karakteristik pronotum dan keberadaan organ auditory dan stridulatory. Pada Tetrigoniidae, pronotum kecil memanjang, meruncing, yang dapat menutupi sayap (jika terdapat sayap), dan melampaui ujung perut (Borror et al., 1989; Allaby, 1999a; Troy, 2004a); organ auditory dan stridulatory absen (Troy, 2004a). Sedangkan, pada Tettigoniidae atau Orthoptera lainnya, pronotum pendek dan tidak melingkupi baik pada abdomen maupun sayap (Grimaldi & Engel, 2005); organ auditory berkembang dengan baik (Allaby, 1999b).
HEMIPTERA (HETEROPTERA) DAN HOMOPTERA
Yos F. da Lopes
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering (MPLK) Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Jl. Adisucipto Penfui P. O. Box. 1152 Kupang 85011 - Nusa Tenggara Timur
Secara historis, Hemiptera dan Homoptera adalah dua ordo serangga yang dibedakan berdasarkan perbedaan dalam struktur sayap dan posisi rostrum yang kemudian digabungkan menjadi ordo Hemiptera, dengan Heteroptera/Hemiptera dan Homoptera sebagai subordonya (Webster's Online Dictionary, 2011). Anantomi dapat dilihat pada Gambar 1.
Subscribe to:
Posts (Atom)