WELCOME TO PEST-INSECT-PLANT DISEASE INFO
Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.
- Home
- Agricultural pests
- Weed photo gallery
- Natural enemies gallery
- Pesticide information
- Biological Control Site
- Informasi OPT
- IPM Images
- OPT FLORI
- OPT SAYUR
- OPT OBAT
- OPT BUAH
- Rice Knowlege Bank
- Materi Penyuluhan
- Biological Control
- PEST AND DISEASE MANAGEMENT
- Biocontrol: Natural Enemies
- Managing Insect Pest
- Insects - Mites - Disease
- InfoNet: Natural Enemies
- Integrated Pest Management
- MITALOM.COM
Wednesday, March 23, 2011
TIPE-TIPE LARVA DALAM GAMBAR
SISTEM REPRODUKSI PADA SERANGGA
REPRODUCTIVE SYSTEM IN INSECTS
Walaupun beragam tampilannya, organ reproduksi serangga memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan organ reproduksi pada vertebrata: testis pada jantan menghasilkan sperma dan ovarium pada betina menghasilkan telur. Kedua jenis gamet ini haploid dan uniseluler, tetapi telur biasanya memiliki volume yang jauh lebih besar daripada sperma (Meyer, 2009).
Setiap sistem reproduksi dapat bervariasi dalam bentuk (misalnya gonad dan kelenjar aksesori), posisi (misalnya tambahan kelenjar aksesori), dan jumlah (misalnya tabung ovarium atau testis, atau organ penyimpanan sperma) antara kelompok serangga yang berbeda, dan kadang-kadang bahkan di antara spesies yang berbeda dalam genus (Gullan and Cranston, 2005). Dalam praktikum ini akan dilihat struktur dari sistem reproduksi jantan dan betina pada belalang (Orthoptera: Acrididadae).
RESPIRATORY SISTEM PADA SERANGGA
Sistem respirasi pada serangga berlangsung tanpa paru-paru dan menggunakan semcam tabung internal yang disebut trachea dan kantung udara dimana oksigen (O2) berdifusi ke dalam jaringan tubuhnya dan melepaskan kabon dioksida (CO2) yang diproduksi sebagai produk limbah dari respirasi selular. Sistem respirasi serangga (dan arthropoda lainnya) terpisah dari sistem peredaran darah. Sistem ini berupa jaringan tabung yang kompleks (disebut sistem trakea) yang memberikan udara yang mengandung oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem trachea ini didukung oleh beberapa organ atau jaringan penting, yaitu spirakel, trachea, tracheolus, dan kantung udara (air sacs).
SISTEM SARAF PADA SERANGGA
Seperti kebanyakan arthropoda lainnya, serangga memiliki sistem syaraf pusat yang relatif sederhana dengan otak (A) dorsal terhubung dengan tali saraf ventral (ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia yang terletak sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam setiap segmen dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga dihubungkan dengan penghubung intersegmental (inter-segmental connectives) menuju ganglia di segmen tubuh yang berdekatan.
MIGRATORY LOCUST: BELALANG KEMBARA
Yos F. da Lopes. Copyright © 2011. Last updated 23 Maret 2011.
Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jalan Adisucipto Penfui P.O. Box 1152 Kupang 85001 Email: brench_copa76@yahoo.com
Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jalan Adisucipto Penfui P.O. Box 1152 Kupang 85001 Email: brench_copa76@yahoo.com
Phylum : Arthropoda
Class: Insecta
Order: Orthoptera
Suborder: Caelifera
Family: Acrididae
Subfamily: Oedipodinae
Tribe: Locustini
Genus: Locusta
Species: migratoria
Nama Ilmiah: Locusta migratoria (Linnaeus, 1758).
Sinonim: Locusta dancia L.; Pachytylus migratorius; P. danicus; Acridium migratorium.
Belalang kembara terdiri atas beberapa spesies utama, yaitu Locusta migratoria migratoria (Asia Barat dan Tengah, Eropa Timur), Locusta migratoria migratorioides (daratan Afrika dan pulau-pulau Atlantik), Locusta migratoria Capito (Madagaskar), Locusta migratoria manilensis (Asia Timur termasuk Indonesia), dan spesies lainnya seperti Schistocerca gregarius dan Nomadacris septemfasciata.
TIPE-TIPE LARVA SERANGGA
Larva Serangga Notodentidae (Photo oleh: Yos F. da Lopes. Ditemukan pada tanaman pohon di Kawasan Merapi) |
TIPE LARVA BERDASARKAN JUMLAH KAKI
- Apoda, yaitu larva yang tidak berkaki. Larva apoda biasanya bergerak menggunakan gerakan peristaltik hidroskeleton tubuhnya (Gambar 1).
- Oligopoda, yaitu larva yang memiliki hanya 3 pasang kaki pada thoraks, misalnya, larva kumbang koksi (Gambar 2).
- Polipoda, yaitu larva yang berkaki lebih dari 3 pasang, baik pada thoraks (kaki sesungguhnya) maupun pada ruas abdomen (prolegs atau kaki semu), misalnya, pada kebanyakan larva ordo Lepidoptera seperti ulat jengkal (Gambar 3).
TIPE LARVA BERDASARKAN BENTUK TUBUH
- Campodeiform, yaitu larva yang bentuk tubuh pipih (gepeng); kaki panjang; biasanya memiliki cerci dan caudal filaments (Chu, 1949); kepala prognathous; umumnya sangat aktif dan berperan sebagai predator; misalnya, larva ordo Coleoptera seperti kumbang koksi (Coccinelidae, Gambar 2A), Dytiscidae, Carbidae, Staphylinidae.
- Scarabeiform, yaitu larva yang bentuk tubuhnya cylindrical dan membentuk huruf C; kepalanya hypognathous dan terbentuk dengan jelas; memiliki kaki pada toraks dan pendek; tidak memiliki proleg, (Chu, 1949); misalnya, adalah larva kumbang tanah (Coleoptera: Scarabeidae, Gambar 2B), Bruchidae, Ptinidae, Anobiidae.
- Carabiform, yaitu larva yang bentuknya merupakan modifikasi larva campodeiform, yang mana tubuhnya gepeng tetapi kakinya lebih pendek dan umumnya tidak memilki caudal filaments (Chu, 1949), misalnya, larva ordo Coleoptera seperti Chrysomelidae (Gambar 4), Lampyridae, Carabidae, Melyridae.
- Elateriform, yaitu larva yang bentuk tubuhnya cylindrical-memanjang serta dinding tubuhnya tebal dan keras; setae jauh berkurang; kaki biasanya ada tapi pendek (Chu, 1949); kepala prognathous; dan umumnya pemakan tumbuhan; misalnya, Tenebrio molitor (Coleoptera: Tenebrionidae), Elateridae (Gambar 2C), Alleculidae, Ptilodactylidae, dan Eurypogonidae.
- Platyform, yaitu larva dengan bentuk tubuh pendek, lebar dan gepeng (pipih); kakinya sangat pendek, inconspicuous atau absen (Chu, 1949); kepala hyphognathous; beberapa spesies mempunyai spines (duri) yang beracun; umumnya pemakan tumbuhan; misalnya, larva Limacoid (Lepidoptera: Limacodidae, Gambar 5).
- Eruciform, yaitu larva dengan bentuk cylindrical dengan ruas tubuh yang sangat jelas; memiliki kaki pada toraks dan proleg; kepala hypognathous dan jelas terbentuk (Chu, 1949); kakinya sangat pendek; antena sangat kecil; misalnya, larva ordo Lepidoptera (Gambar 3A, 3B, 3C), Tenthredinidae, Mecoptera. (lihat 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
- Vermiform, yaitu larva dengan bentuk tubuh yang menyerupai cacing (wormlike), cylindrical, memanjang (elongate), tanpa lokomotif appendages (Chu, 1949); apodous sehingga bergerak menggunakan gerakan peristaltik hidroskeleton tubuhnya; tidak bermata; misalnya, sebagian besar larva ordo Diptera (Tephritidae, Gambar 1A), larva woodboring beetles, beberapa sawflies dan flea beetles genus Systena dan Epitrix, larva Hymenoptera (Formicidae, Gambar 1B dan Vespidae, Gambar 1C).
REFERENSI
- Chen, Sicien. 1946. Evolution of Insect Larva. Transactions of the Royal Entomological Society of London 1946. 97:381-404. http://www.uky.edu/Classes/ENT/660/chen.htm. Diakses pada Tanggal 29 Januari 2011.
- Chu, H.F. 1949. How to Know the Immature Insects. WM. C. Brown Company Publishers. Dubugue, Iowa.
- Stehr, Frederick W. 1991. Immature Insects. Copyright ©1991 by Kendall/Hunt Publishing Company. Library of Congress Catalog Card Number: 85-81922 ISBN 0-8403-4639-5. 2460 Kerper Buolevard P.O. Box 539 Dubuque, Iowa 52004-0539.
Monday, March 21, 2011
PRADEWASA LEPIDOPTERA: DANAEIDAE
Deskripsi Singkat:
- Karakteristik: mesothorax dan kadang segmen lainnya memiliki filaments.
- Nama umum: Milkweed butterflies, karena kebanyakan hidup dengan memakan pada milkweeds, Asclepias sp. (Gentianales: Apocynaceae).
- Terdapat sekitar 300 spesies tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar ditemukan di wilayah tropis Asia dan Afrika. Empat spesies ditemukan di Amerika Utara: Monarch Butterfly (Danaus plexippus); Ratu (Danaus gilippus); Tropical Milkweed Butterfly (Lycorea cleobaea), dan Butterfly Soldier (atau "Tropic Queen"; Danaus eresimus).
- Tipe larva eruciform/polipoda
- Beberapa penulis mengklasifikasikan famili ini sebagai subfamili dari famili Nymphalidae. Akan tetapi, banyak penulis lain menerima klasifikasi tradisional, Danaidae, sebagai famili tersendiri. Pemisahan ini didasarkan pada kesamaan tahap awal, kebiasaan (habit) yang sama, dan sifat beracunnya (poisonous nature).
- Habitat: Teresterial (hidup di darat). Dapat ditemukan pada semak, rumput-rumputan atau gulma pertanian.
Referensi:
- Chu, H.F. 1949. How to Know the Immature Insects. WM. C. Brown Company Publishers. Dubugue, Iowa.
- http://entomology.ifas.ufl.edu/foltz/eny3005/lab1/lepidoptera/danaid.htm
Labels:
Danaeidae
Subscribe to:
Posts (Atom)