Materi Kuliah Perlindungan Tanaman
LALAT PENGOROK DAUN (Liriomyza sp)
Serangga dewasa lalat pengorok daun berupa lalat kecil yang berukuran ±2 mm (Gambar A). Larva aktif mengorok dan membuat lubang pada jaringan daun.
Gejala serangan ditandai adanya bintik-bintik putih dan alur korokan yang berwarna putih pada permukaan daun (Gambar B). Tanaman inang antara lain ialah bawang merah, buncis, cabai, kacang panjang, kentang, labu, mentimun oyong, seledri, semangka, tomat, dan terung.
Beberapa species lalat pengorok daun (leaf miner) adalah Liriomyza spp., L. trifolii, L. huidobrensis, L. flaveola, L. melampyga, Liriomyza spp., L. bryoniae, L. sativae, L. strigata, L. pascuum, L. congesta, L. taraxaci, L. pusilla, L. chinensis, dan lain-lain.
Cara pengendalian
- Pengendalian secara bercocok tanam, meliputi pengaturan waktu tanam, pergiliran tanaman, budidaya tanaman sehat, penanaman tanaman perangkap (tanaman kacang merah ditanam + 2 minggu sebelum tanaman bawang merah), penanaman varietas toleran (varietas Filipina).
- Pengendalian fisik/mekanik, dengan cara penggunaan mulsa plastik; pemotongan daun yang menunjukkan gejala, dikumpulkan kemudian dimusnahkan; pemerangkapan lalat secara masal dengan pemasangan kartu perangkap, kain perangkap dan penyapuan dengan kain berperekat; pemasangan kain kelambu.
- Pemanfaatan musuh alami, dari beberapa jenis tabuhan Ascecodes sp. Hemiptarsenus varicornis, Gronotoma sp., dan Opius sp., merupakan parasit yang menyerang larva lalat pengorok daun.
- Pengendalian dengan peraturan, melarang masuknya benih atau bagian tanaman lain terutama dari daerah serangan yang dikhawatirkan membawa telur atau larva pengorok daun ke daerah yang masih bebas dari serangan pengorok daun.
- Pengendalian kimia, dengan menggunakan pestisida yang diizinkan oleh Menteri Pertanian.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.