WELCOME TO PEST-INSECT-PLANT DISEASE INFO

Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.

Saturday, October 07, 2017

Penyakit Nematoda Bengkak Akar

Banner Penyakit Penting
Penyakit Penting Tanaman Pertanian

PENYAKIT NEMATODA BENGKAK AKAR

Gejala bengkak dan lainnya yang disebabkan oleh nematoda
bengkak akar pada A. tomat, B. wortel, C. kentang,
D. Kacang, E. ubi rambat yang sehat, F. ubi rambat,
G. dogwood tree (Agrios, 2005)
Penyakit nematoda bengkak akar disebabkan oleh Meloidogyne spp (lihat gambar). Patogen ini ditularkan melalui tanah yang telah terinfeksi, pupuk kandang, dan ubi bibit yang telah terinfeksi. Gejala serangan tampak pada perakaran terdapat benjolan-benjolan seperti jerawat. Jika serangan berat pada perakaran terbentuk benjolan-benjolan yang tidak beraturan. Tanaman inangnya antara lain ialah kentang, tomat, terung dan wortel. NBA dikenal sebagai parasit akar berbagai jenis tumbuhan, terutama di daerah tropis dan subtropik. Tumbuhan yang terserang biasanya menunjukkan gejala yang tidak normal seperti kerdil, cenderung layu pada hari panas sedangkan akarnya akan mengalami pembengkakan.
Serangan pada tanaman tomat terutama terjadi pada tanah yang berstektur kasar atau berpasir, disamping memperlemah tanaman nematoda juga dapat menyebabkan kehilangan hasil (Sastrahidayat, 1990). Tanaman yang diserang ditandai adanya terbentuknya puru atau gall pada sistem perakarannya, daunnya mengalami klorosis, tanaman kerdil, daunnya layu dan banyak gugur, sedangkan akar lebih sedikit, bila tanaman yang terserang hebat/parah, maka tanaman tersebut akan mati (Taylor dan Sasser, 1978).
Serangan pada tanaman tomat terutama terjadi pada tanah yang bertekstur kasar atau berpasir. Disamping memperlemah tanaman, nematoda ini dapat juga menurunkan produksi. Pada populasi yang tinggi dapat menyebabkan kehilangan hasil sebanyak 25-50% (Rahayu dan Mukidjo, 1977).
Tanaman tomat yang terserang oleh Meloidogyne spp. menimbulkan gall pada akarnya. Ukuran dan bentuk gall tergantung pada spesies nematoda, jumlah nematoda di dalam akar, dan umur tanaman. Serangan berat pada akar menyebabkan pengangkutan air dan unsur hara terhambat, tanaman mudah layu, khususnya dalam keadaan panas dan kering, pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil, dan daun mengalami klorosis akibat defisiensi unsur hara. Infeksi pada akar oleh nematoda pada tanaman stadia generatif menyebabkan produksi bunga dan buah tomat berkurang (Toto et al., 2003).
Pada gejala tanaman di atas permukaan tanah menyebabkan tanaman menjadi kerdil, daunnya pucat dan layu. Pada musim panas tanaman yang terserang nematoda akan mengalami kekurangan mineral. Akibat penyakit puru akar ini bunga dan buah akan berkurang atau mutunya menjadi rendah. Tingkat serangan nematoda yang tinggi menyebabkan kerusakan perakaran dan terganggunya penyerapan unsur hara, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat dan berat tanaman menjadi kecil (Dadan, 1991).
Serangan nematoda dapat mempengaruhi proses fotosintesis dan transpirasi serta status hara tanaman. Akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun kuning klorosis dan akhirnya tanaman mati. Selain itu serangan nematoda dapat menyebabkan tanaman lebih mudah terserang patogen atau OPT lainnya seperti jamur, bakteri dan virus. Akibat serangan nematoda dapat menghambat pertumbuhan tanaman, mengurangi produktivitas, dan kualitas produksi (Melakeberhan et al., 1987).
Efek yang terjadi pada tanaman tertentu yang resisten terhadap meloidogyne yaitu nekrosis sel yang terdapat disekitar tempat serangan larva dapat merusak akar-akar tanaman inang dan nematoda mati tanpa menimbulkan kerusakan lain. Perlakuan dengan menggunakan nematisida dapat mengurangi populasi nematoda dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, baik pada tanaman inang yang resisten maupun pada yang rentan (Dropkin, 1992).

Pengendalian

  1. Pengendalian yang bersifat prefentif. Usaha pengendalian ini bertujuan untuk mencegah agar tanaman tidak terserang nematoda puru akar. Hal ini dilakukan dengan mengupayakan tanaman yang sehat. Meliputi pengolahan tanah yang baik, pengairan, pemupukan berimbang, pemilihan benih yang sehat, pergiliran tanaman dengan menanam tanaman perangkap atau tanaman bukan inang. Hal ini bertujuan untuk memutus siklus hidup dari nematoda. Menanam tanaman perangkap bersebelahan dengan tanaman inang. Penggunaan seresah plastik untuk memanaskan tanah guna mengendalikan ematoda dan patogen lain (Dropkin, 1992). 
  2. Pengendalian yang bersifat kuratif. Pengendalian ini dilakukan setelah diketahui bahwa tanaman tersebut positif terserang nematoda puru akar. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain: Pencabutan serta pemusnahan tanaman yang terserang nematoda, serta penggunaan nematisida. 

Referensi

Dropkin, V.H. 1992. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Edisi Kedua. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Rahayu, B., dan Mukijo, A. 1997. Survey Populasi Nematoda Puru Akar Meloidogyne spp. pada Pertanaman Solanaceae di Daerah Istimewa Yogyakarta. [Jurnal]. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Sastrahidayat, I.R. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya.
Taylor, A.L. and J.N. Sasser. 1978. Biology Identification on Control of Root-knot Nematodes (Meloidogyne spp.). Dept. of Pathology N.C. Releigh. 111p.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.