Larva Plutella xylostella (Photo: Clemnson University - USDA, IPM Images) |
Nama umum: Ulat daun kubis, diamondback moth
Nama ilmiah: Plutella xylostella
Filum: Arthropoda
kelas: Insecta
Odo: Lepidoptera
Famili: Plutellidae
Inang: Tanaman dalam family Brassicaceae, termasuk broccoli, Brussels sprouts (kubis Brussel), cabbage (kol), Chinese cabbage (kubis), cauliflower (kol bunga), collard, kale, kohlrabi, mustard, lobak dan selada air.
DESKRIPSI
Larva berukuran kecil (sekitar 0,33 inci ketika tumbuh penuh). Tubuh larva melebar di bagian tengah dan meruncing ke arah anterior dan posterior dengan dua proleg pada segmen terakhir (posterior) membentuk huruf-V. Ketika terganggu, larva bergerak panik atau cepat menempel pada garis sutra menuju daun. Larva sebagian besar makan daun luar atau daun tua baik pada tanaman tua maupun titik-titik tumbuh tanaman muda. Larva juga akan memakan tangkai bunga dan kuncup bunga. Siklus hidup harva berlangsung 10 sampai 14 hari dan menbentuk kokon pada daun atau tangkai untuk pupasi. Telur ngengat berukuran sangat kecil, agak bulat telur, diletakkan secara tunggal pada sisi bawah daun.
KERUSAKAN:
Infestasi ngengat Diamondback paling serius ketika mereka merusak mahkota atau titik tumbuh tanaman muda atau kubis.
PENGELOLAAN
Menggunakan musuh alami dan insektisida.
Musuh alami sering efektif mengendalikan ngengat Diamondback, seperti tawon ichneumonid, Diadegma insularis, telah diidentifikasi sebagai parasit yang paling umum. Trichogramma pretiosum juga dapat menyerang telur Diamondback. Berbagai predator seperti kumbang tanah, kepik predator, larva lalat syrphid, dan laba-laba dapat menjadi faktor penting dalam mengendalikan populasi. Penyakit mikroba belum diketahui menjadi faktor penyebab kematian yang signifikan.
Musuh alami sering efektif mengendalikan ngengat Diamondback, seperti tawon ichneumonid, Diadegma insularis, telah diidentifikasi sebagai parasit yang paling umum. Trichogramma pretiosum juga dapat menyerang telur Diamondback. Berbagai predator seperti kumbang tanah, kepik predator, larva lalat syrphid, dan laba-laba dapat menjadi faktor penting dalam mengendalikan populasi. Penyakit mikroba belum diketahui menjadi faktor penyebab kematian yang signifikan.
Pengendalian biologis dan penyemprotan Bacillus thuringiensis dan formulasi Entrust spinosad merupakan pengelolaan secara organic yang akseptibel.
Monitoring lahan secara teratur perlu dilakukan untuk pengambilan keputusan pengendalian hama ini.
Last updated: 18 Maret 2011
Yos F. da Lopes. Copyright © 2011.
Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jalan Adisucipto Penfui P.O. Box 1152 Kupang 85001 Email: brench_copa76@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.