WELCOME TO PEST-INSECT-PLANT DISEASE INFO

Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.

Friday, March 18, 2011

DIAMONDBACK MOTH: PLUTELLA XYLOSTELLA

Larva Plutella xylostella
(Photo: Clemnson University - USDA, IPM Images)

Nama umum: Ulat daun kubis, diamondback moth
Nama ilmiah: Plutella xylostella
Filum: Arthropoda
kelas: Insecta
Odo: Lepidoptera
Famili: Plutellidae
Inang: Tanaman dalam family Brassicaceae, termasuk  broccoli, Brussels sprouts (kubis Brussel), cabbage (kol), Chinese cabbage (kubis), cauliflower (kol bunga), collard, kale, kohlrabi, mustard, lobak dan selada air.

DESKRIPSI

Larva berukuran kecil (sekitar 0,33 inci ketika tumbuh penuh). Tubuh larva melebar di bagian tengah dan meruncing ke arah anterior dan posterior dengan dua proleg pada segmen terakhir (posterior) membentuk huruf-V.  Ketika terganggu, larva bergerak  panik atau cepat menempel pada garis sutra menuju daun. Larva sebagian besar makan daun luar atau daun tua baik pada tanaman tua maupun titik-titik tumbuh tanaman muda. Larva juga akan memakan tangkai bunga dan kuncup bunga. Siklus hidup harva berlangsung 10 sampai 14 hari dan menbentuk kokon pada daun atau tangkai untuk pupasi. Telur ngengat berukuran sangat kecil, agak bulat telur, diletakkan secara tunggal pada sisi bawah daun. 

KERUSAKAN:

Infestasi ngengat Diamondback paling serius ketika mereka merusak mahkota atau titik tumbuh tanaman muda atau kubis.

Diamondback moth, Plutella xylostella (Linnaeus): A. Telur  (Photo: Whitney Cranshaw, Colorado State University, IPM Images); B. Larva (Photo: Clemson University - USDA Cooperative Extension Slide Series, IPM Images); C. Pupa dalam kokon sutera (Photo: Jack Kelly Clark, UC Statewide IPM Project, University of California); D. Ngengat dewasa (Photo: Jack Kelly Clark, UC Statewide IPM Project, University of California); E. Pupa Plutella xylostella yang terparasit oleh Diadegma insularis (Photo: Earl R. Oatman, IPM Images)

PENGELOLAAN

Menggunakan musuh alami dan insektisida.

Musuh alami sering efektif mengendalikan ngengat Diamondback, seperti tawon ichneumonid, Diadegma insularis, telah diidentifikasi sebagai parasit yang paling umum. Trichogramma pretiosum juga dapat menyerang telur Diamondback. Berbagai predator seperti kumbang tanah, kepik predator, larva lalat syrphid, dan laba-laba dapat menjadi faktor penting dalam mengendalikan populasi. Penyakit mikroba belum diketahui menjadi faktor penyebab kematian yang signifikan.

Pengendalian biologis dan penyemprotan Bacillus thuringiensis dan formulasi Entrust spinosad merupakan pengelolaan secara organic yang akseptibel.

Monitoring lahan secara teratur perlu dilakukan untuk pengambilan keputusan pengendalian hama ini.



Last updated: 18 Maret 2011
Yos F. da Lopes. Copyright © 2011. 
Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jalan Adisucipto Penfui P.O. Box 1152 Kupang 85001 Email: brench_copa76@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.